Minggu, 09 Oktober 2011

Ekonomi Mikro ; Mata Kuliah Jurusan Management

EKONOMI MIKRO

A.     TEORI PERMINTAAN (DEMAND)

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga
dapat dibuat grafik kurva permintaan

Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / individu terhadap suatu jenis
barang tergantung kepada factor-faktor sebgai berikut:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Pendapatan konsumen
4. Cita masyarakat / selera
5. Jumlah penduduk
6. Musim / iklim
7. Prediksi masa yang akan dating

Hukum permintaan ( The Law of demand)
Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu
barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

Dari Hypotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain
yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya
apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian
terhadap barang tersebut.

2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumsn berkurang,
sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang
yang akan naik harganya.

Pengaruh Faktor bunga harga terhadap permintaan  Harga barang lain

Hubungan suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) golongan:

a. Barang pengganti / barang subsidi, yaitu apabila suatu barang dapat
menggantikan fungsi barang lain.
Contoh : Miyak tanah dan gas
Harga barang subsidi dapat mempengaruhi permintaan terhadap
barang yang digantikannya.
b. Barang pelengkap / Complementer, yaitu apabila suatu barang
selalu digunakan secara bersama.
Cintoh : gula dan kopi

c. Barang yang tidak saling berhubungan
Contoh : kapal terbang dengan sandal jepit

Pendapatan Konsumen

Berhubungan pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan
permintaan terhadap berbagai jenis barang.

Jenis barang dapat dibedakan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu :
1. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan meningkat
apabila pendapatan konsumen naik
Barang mewah / barang lux, barang kebutuhan sehari-hari

2. Barang inferior / barang bermutu rendah, yaitu barang yang
diminta konsumen berpenghasilan rendah, apabila pendapatan
konsumen tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior
akan menurun.

Corak distribusi pendapatan

Jika Pemerintah menaikan pajak pada orang kaya, untuk menaikan
pendapatan yang berpenghasilan rendah, maka corak permintaan
barang berubah.

Cita rasa masyarakat / selera

Perubahan cita rasa masyarakat akan merubah permintaan terhadap
suatu barang

Jumlah Penduduk

Pertambahan penduduk akan diakui oleh adanya kesempatan kerja.
Dengan demikian akan merubah daya beli masyarakat, selanjutnya
akan menambah permintaan berbagai barang.

Prediksi masa yang akan datang

Jika konsumen memprediksi akan adanya kenaikan harga suatu barang
dimasa yang akan datang, maka permintaan terhadap barang tersebut
meningkat.

B.     TEORI PENAWARAN (SUPPLY)

Adanya permintaan masyarakat terhadap suatu barang belum memenuhi syarat
terjadinya transaksi di dalam pasar, maka perlu adanya penawaran dari
produsen / penjual.

Keinginan para penjual dalam menawarkan barang ada berbagai tingkat harga
ditentukan oleh beberapa factor penting, yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga-harga barang lain
3. Biaya produksi
4. Tujuan perusahaan
5. Tingkat produksi yang digunakan

Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat
hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut ditawarkan
pada penjual. Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa semakin
tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang
semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.

Pengaruh bukan harga terhadap penawaran
a. Harga barang lain
Barang subtitusi maupun complementer akan mempengaruhi suatu barang
yang dibutuhkan masyarakat. Jika harga barang import naik masyarakat
cenderung untuk membeli barang buatan dalam negeri. sehingga
mendorong produsen dalam negeri untuk menambah produksinya, maka
penawaran harga tersebut meningkat.

b. Biaya produksi
Jika biaya untuk memperoleh faktor produksi tinggi, maka perusahaan
akan rugi, bahkan akan menutup perusahaannya, sehingga barang yang
diproduksinya akan menurun.

c. Tujuan Produksi
Setiap perusahaan mempunyai tujuan memeksimumkan keuntungan,
sehingga perusahaan menggunakan kapasitas produksinya secara
maksimal, tetapi menggunakan pada tinggkat kapasitas yang
memaksimumkan keuntungan sehingga penawaran akan kecil.


d. Tingkat Teknologi

Kemajuan teknologi akan mengakibatkan:
- Produksi akan bertambah cepat
- Biaya produksi semakin rendah, keuntungan akan bertambah.
Dengan demikian kemajuan teknologi cenderung menaikan
penawaran.

C.      KESEIMBANGAN PASAR (EQUILIBIRIUM)

Keseimbangan pasar, adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen
sama dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada suatu tingkat
harga tertentu.

D.     ELASTISITAS

Konsep elastisitas memiliki peranan panting dalam menganalisa masalahmasalah
bisnis. Banyak keputusan bisnis yang diambil dengan keputusan
elastisitas, seperti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.

a.      Elastisitas permintaan (Elasticity of Domed)

Selama hukum permintaan berlaku bagi produk yang dihasilkan, maka jika
perusahaan menentukan harga barang terlalu tinggi , maka perusahaan itu
akan kesulitan mencapai tingkat penjualan tinggi. Menurut hukum
permintaan, semakin tinggi harga, maka jumlah permintaan akan barang
tersebut akan sedikit.
Dalam menentukan kebijakan harga pokok produk yang dihasilkan,
perusahaan tersebut harus mampu mengenali karakteristik permintaan
harga pasar terhadap barang produk yang dihasilkan. Factor- factor. Yang
mempengaruhi permintaan:

1. Harga produk, konsumen mau dan mampu membeli produk dengan
jumlah yang banyak pada tingkat harga yang lebih rendah.

2. Harga produk lain yang berhubungan . Perubahan harga produk lain
yang memiliki hubungan saling mengganti mempengaruhi permintaan
pasar produk dengan arah yang berlawanan.

3. penghasilan Konsumen, kenaikan penghasilahn konsumen
mengakibatkan daya beli konsumen meningkat dan selanjutnya akan
meningkatkan permintaan pasar terhadap barang produk.

4. Selera dan preferensi Konsumen, peningkatan selera dan preferensi
konsumen terhadap suatu produk akan meningkatkan permintaan pasar
terhadap produk tersebut.

5. Harapan Konsumen mempunyai harapan bahwa masa yang akan
datang akan terjadi kenaikan harga, atau kenaikan pendapatan
konsumen, atau kelangkaan produk tersebut dipasar akan mendorong
konsumen membeli produk tersebut akan lebih banyak.

6. Jumlah konsumen, Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari
permintaan individual. Dengan demikian, semakin banyak konsumen,
akan jumlah permintaan pasar terhadap barang produk tersebut akan
semakin banyak pula.

Bentuk- bentuk Ealastisitas Permintaan :
(i)Elastisitas tidak sempurna (ii)Elastis sempurna
Jenis Elastisitas Dimand

1. Price Elasticity of Demand (Elastisitas Harga dari permintaan)
Yaitu jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh harga barang
tersebut.
2. Income Elastisitas Of Demand
(Elastisitas pendapatan dan penawaran)
Cm =DQ : Dm
Q m
DQ x m
Cm > 1 Barang mewah
Cm < 1 Barang primer
Cm = Barang imperior

3. Cross Elastisitas Of Dimand
Elastisitas silang dari permintaan yaitu mengukur jumlah barang X yang
diminta yang diakibatkan harga barang Y.
Jika C, X, Y + maka barang X, Y yaitu barang subtitusi
Jika C, X,Y – maka barang X, Y yaitu barang Komplementer

Bentuk Elastisitas Penawaran

Pengaruh elastisitas terhadap penawaran
Total Revenu = Total Sales = P. Q

1. Permintaan elastis
a. Harga naik
b. Harga turun


2. Permintaan in clastis (kebutuhan pokok)
a. Harga naik
b. Harga turun
Ketika harga naik TR < TRI
Cs > 1 - elastisitas Cs < in elastisitas Cs = in uniter elastis

3. Permintaan uniter elaslisitas
Ketika harga naik maka hasil penjualan tetap.

E.      TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan
yaitu:

1. Pendekatan nilai guna (Untiliti) Kardinal atau sering disebut dengan
teori nilai subyektif: dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif

2. Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva
indeference: manfaat yang diperoleh masyarakat dari
mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif.

A. Teori nili guna (Untiliti)
Teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang dari
mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau untiliti.
Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau
untilitinya. Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian:
1. Nilai guna total: jumlah seluruh kepuasanyang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu
2. Nilai guna marginal : pertambahan ( atau pengurangan) penggunaan
suatu unit barang tertentu.
B. Analisis kurva kepuasan sama
Secara histories, teori nilai guna (untiliti) merupakan teori yang lebih
dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam
memilih barang-barang yang akan dikonsumsinya. Analisa ini dikenal
sebagai analisisa kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dan
macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran
pengeluaran.
Kombinasi barang yang mewujudkan kepuasan sama
Gabungan
barang
Makanan Pakaian Tingkat penggantian marginal
antara pakaian
Keadaan A, B, C, D, E, dan F masing-masing memberikan kepuasan
yang sama besarnya maka dikatakan konsumen bersikap “indifference”
yaitu bersikap tak acuh dalam membuat pilihan. Dengan demikian
kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
akan memberikan kepuasan yang sama besarnya.
Garis angaran pengeluaran
Garis anggaran pengeluaran (budget line) yang menunjukan berbagai
gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan
tertentun.
Syarat mencapai kepuasan sama
Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila
ia mencapai garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan
sama.




KESIMPULAN

Dari hasil rangkuman di atas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :

1. Dalam konsep dan tujuan mikro ekonomi ada 3 yang perlu dipahami yaitu :
- Masalah kelangkaan
- Kebutuhan Masyarakat
- Stabilitas harga

2. Dalam menjaga kestabilan perekonomian ada beberapa factor dalam suatu
permintaan yaitu :
- Faktor harga barang itu sendiri
- Harga barang lain
- Pendapatan konsumen
- Cita rasa masyarakat
- Musim
- Jumlah penduduk
- Prediksi masa yang akan datang

3. Untuk memperoleh kepuasan atau kenikmatan dalam mengkonsumsi barang ada
dua pengertian yaitu :
- Nilai guna total
- Nilai guna marginal


THE END AND THANKS

By : Serius Harefa

Teori dan Pengertian Sistem Ekonomi


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN NASIONAL NIAS [STIE PEMBNAS NIAS]

BY :
SERIUS HAREFA

Teory dan Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan yang berdampak pada kehidupan masyarakat baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah sistem ekonomi pancasila yang disebut juga demokrasi ekonomi. Landasan pokoknya pasal 33 ayat 1-4 UUD 1945 (hasil amandemen). Adapun hal-hal yang harus dihindari dalam sistem demokrasi ekonomi, yaitu sistem free fight liberalism, sistem etatisme, dan monopoli.

Beberapa pendapat para ahli yang terkait dengan sistem ekonomi antara lain :
  1. Chester A Bemand mengatakan bahwa : ”Sistem ekonomi” adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian itu memiliki ciri dan  batas tersendir”
  2. Dumatry (1996) mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan”.
  3. Gregory Grossman and  M. Manulang mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.”
  4. Menurut M. Hatta :”Sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan”

Macam-Macam Sistem Ekonomi
Ada 4 macam sistem ekonomi di Indonesia, yang terdiri dari :
a.    Sistem ekonomi Tradisional
Dalam sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih menggunakan tradisi turun-temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara bergotongroyong dan bersifat kekeluargaan.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :
  • Kegiatan produksi umumnya mengolah tanah dan mengumpulkan benda yang disediakan alam
  • Alat produksi masih sederhana
  • Sangat tergantung pada alam
  • Hasil produksi untuk kebutuhan minimal dan besifat homogen
  • Hasil industri berupa hasil kerajinan tangan
  • Belum mengenal tukar menukar secara kredit.

b.    Sistem Ekonomi terpusat
Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
  • Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
  • Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
  • Hak milik individu tidak diakui.

c.    Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberat disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.
Sejalan dengan uraian di atas berikut ciri-ciri sistem ekonomi pasar :
  • Adanya pengakuan terhadap hak individu
  • Setiap manusia adalah homo economicus
  • Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
  • Menerapkan sistem persaingan bebas
  • Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
  • Peranan modal sangat penting
  • Peranan pemerintah dibatasi.

d.    Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.

Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberal/kapitalis disebut juga sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi dimana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar. Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaannya dan mereka bebas bersaing. Dilain pihak, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Pemerintah hanya bertugas melindungi, menjaga, dan memberi fasilitas agar setiap individu dapat menjalankan hal dan kebebasannya dengan sebaik-baiknya. Jadi, fungsi pemerintah hanya sebagai pelengkap.

Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.

Sistem Perekonomian Sosialisme,yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.

Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi.. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.

Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.

Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.


Berikut ini adalah pengertian dan definisi ilmu ekonomi menurut beberapa ahli:
ADAM SMITH :Ilmu ekonomi secara sistemtis  mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbats guna mencapai tujuan tertentu
ALFRED MARSHALL : Ilmu ekonomis adalah ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari.
PAUL A SAMUELSON : Ilmu ekonomi adalah ilmu pilihan, ilmu ini mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.
VON NEUMANN dan MORGENSTERN : Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu yang sayang sekali bila tidak diperlakukan secara tidak ilmiah karena para tokoh terkemukanya sibuk mengurusi solusi-solusi untuk menghadapi masalah-masalah mendesak zaman itu.
M. MANULANG : Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).
LIPSEY : Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuha manusia yang tidak terbatas.
 ALFRED W : Ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan ilmu ekonomi terapan.
SAMUEl SON : Ilmu ekonom adalah sebuah studi yang menganalisis kerugian dan keuntungan meningkatkan pola-pola tertentu dalam pemakaian sumber daya.
 ABRAHAM MASLOW : Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.
 MILL J. S : Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan. Juga mengemukakan bahwa “Dan apabila penduduk terus bertambah maka pembangunan ekonomi akan mengalami kemunduran dan akan mencapai stationary state. 4. Faktor-faktor non ekonomi memiliki peranan penting dalam pembangunan Pembangunan ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan, yaitu: a. Perbaikan dalam tingkat pendidikan & pengetahuan masyarakat (berfungsi (1) mempertinggi pengetahuan teknik dan pengetahuan umum masyarakat, (2) menciptakan pandangan-pandangan & kebiasaan-kebiasaan yang lebih modern. b. perbaikan dalam usaha menghapus penghambat-penghambat pembangunan (kebiasaan, kepercayaan, adat-istiadat dan cara-cara bepikir tradisional)”.
Menurut Mill, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan dasar yang menjadi asas bagi filsafat. Di sini, pandangannya berbeda dengan Comte. Tugas psikologi adalah menyelidiki apa yang disajikan oleh kesadaran, artinya sistem indrawi manusia dan hubungan-hubungannya. Mill berpendapat bahwa satu-satunya sumber bagi segala pengenalan adalah pengalaman. Oleh karena itu, induksi menjadi jalan kepada pengenalan. Di dalam etika, Mill melihat hubungan timbal-balik antara manusia secara pribadi dengan masyarakat atas dasar prinsip utilitarianisme.
Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan makanan bertambah secara deret hitung.
David Ricardo : yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social.
KEYNES : menunjukkan bahwa jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka roda perekonomian atau seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan agar system ekonomi dapat kembali seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah penggunaan tenaga kerja yang optimum.

THE END AND THANKS